Berita Terbaru

Rabu, 30 September 2015

Bulan Muharram



Kapan Bulan Muharram 1437 H / 2015 M
  • Bulan Muharram tahun 2015 ini akan jatuh pada hari Rabu Tanggal 14 Oktober 2015. Ijtima’ Matahari dan Bulan jatuh pada rasi bintang: MIIZAN 18 drajat, 59 menit, 5 detik. Ijtima’ Matahari dan Bulan jatuh pada hari: SELASA jam 6:41:40 -SIANG HARI- Bilangan jam dari ijtima’ sampai terbenam matahari: 11 jam, 18 menit, 20 detik. Tinggi hilal setelah terbenam matahari: 5 drajat, 39 menit, 10 detik. Maka: 1 Muharram 1437 Jatuh pada hari: RABU 1 Muharram 1437: 14 Oktober 2015. Ayyamul Bidh: 26-27-28 Oktober 2015. Asyuro: 23 Oktober 2015.
Keistimewaan Bulan Muharram
Nabi Muhammad Saw bersabda, “Ibadah puasa yang paling baik setelah puasa Ramadan adalah berpuasa di bulan Muharram.” Meski puasa di bulan Muharram bukan puasa wajib, tapi mereka yang berpuasa pada bulan Muharram akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah Swt. Khususnya pada tanggal 10 Muharram yang dikenal dengan hari ‘Asyura. Ibnu Abbas mengatakan, ketika Nabi Muhammad Saw hijrah dari Makkah ke Madinah, beliau menjumpai orang-orang Yahudi di Madinah biasa berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Menurut orang-orang Yahudi itu, tanggal 10 Muharram bertepatan dengan hari ketika Nabi Musa dan  pengikutnya diselamatkan dari kejaran bala tentara Firaun dengan melewati Laut Merah, sementara Firaun dan tentaranya tewas tenggelam. Mendengar hal ini, Nabi Muhammad Saw mengatakan, “Kami lebih dekat hubungannya dengan Musa daripada kalian” dan langsung menyarankan agar umat Islam berpuasa pada hari ‘Asyura. Bahkan dalam sejumlah tradisi umat Islam, pada awalnya berpuasa pada hari ‘Asyura  diwajibkan. Kemudian, puasa bulan Ramadhan-lah yang diwajibkan sementara puasa pada hari ‘Asyura disunahkan.Dikisahkan bahwa Aisyah mengatakan, “Ketika Rasullullah tiba di Madinah, ia berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa. Tapi ketika puasa bulan Ramadhan menjadi puasa wajib, kewajiban berpuasa itu dibatasi pada bulan Ramadhan saja dan  kewajiban puasa pada hari ‘Asyura dihilangkan. Umat Islam boleh berpuasa pada hari itu jika dia mau atau boleh juga tidak berpuasa, jika ia mau.” Namun, Rasulullah Saw biasa berpuasa pada hari ‘Asyura bahkan setelah melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadhan. Abdullah Ibn Mas’ud mengatakan, “Nabi Muhammad lebih memilih berpuasa pada hari ‘Asyura dibandingkan hari lainnya dan lebih memilih berpuasa Ramadhan dibandingkan puasa ‘Asyura.” (HR Bukhari dan Muslim). Pendek kata, disebutkan dalam sejumlah hadist bahwa puasa di hari ‘Asyura hukumnya sunnah.
Beberapa hadits menyarankan agar puasa hari ‘Asyura diikuti oleh puasa satu hari sebelum atau sesudah puasa hari ‘Asyura. Alasannya, seperti diungkapkan oleh Nabi Muhammad Saw, orang Yahudi hanya berpuasa pada hari ‘Asyura saja dan Rasulullah ingin membedakan puasa umat Islam dengan puasa orang Yahudi. Oleh sebab itu ia menyarankan umat Islam berpuasa pada hari ‘Asyura ditambah puasa satu hari sebelumnya atau satu hari sesudahnya (tanggal 9 dan 10 Muharram atau tanggal 10 dan 11 Muharram). Selain berpuasa, umat Islam disarankan untuk banyak bersedekah dan menyediakan lebih banyak makanan untuk keluarganya pada 10 Muharram. Tradisi ini memang tidak disebutkan dalam hadist, namun ulama seperti Baihaqi dan Ibnu Hibban menyatakan bahwa hal itu boleh dilakukan.
Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam sistem kalender Islam. Kata Muharram artinya ‘dilarang’. Sebelum datangnya ajaran Islam, bulan Muharram sudah dikenal sebagai bulan suci dan pada bulan ini dilarang untuk melakukan hal-hal seperti peperangan dan pertumpahan darah.
Legenda Dan Mitos Bulan Muharram
Banyak legenda dari salah pengertian yang terjadi di kalangan umat Islam menyangkut hariAsyura atau pada tanggal ke-10 pada bulan Muaharram, meskipun tidak ada sumber otentiknya dalam Islam. Beberapa hal yang masih menjadi keyakinan di kalangan umat Islam adalah legenda bahwa pada hari’Asyura Nabi Adam diciptakan, pada hari ‘Asyura Nabi Ibrahim dilahirkan, pada hari ‘Asyura Allah Swt menerima tobat Nabi Ibrahim, pada hari ‘Asyura Kiamat akan terjadi dan siapa yang mandi pada hari ‘Asyura diyakini tidak akan mudah terkena penyakit. Semua legenda itu sama sekali tidak ada dasarnya dalam Islam. Begitu juga dengan keyakinan bahwa disunnahkan bagi mereka untuk menyiapkan makanan khusus untuk hari ‘Asyura.
Sejumlah umat Islam mengaitkan kesucian hari ‘Asyura dengan kematian cucu Nabi Muhmmad Saw, Husain saat berperang melawan tentara Suriah. Kematian Husain memang salah satu peristiwa tragis dalam sejarah Islam. Namun kesucian hari ‘Asyura tidak bisa dikaitkan dengan  peristiwa ini dengan alasan yang sederhana bahwa kesucian hari ‘Asyura sudah ditegakkan sejak zaman Nabi Muhammad Saw jauh sebelum kelahiran Sayidina Husain. Sebaliknya, adalah kemuliaan bagi Husain yang kematiannya dalam pertempuran itu bersamaan dengan hari ‘Asyura.
Anggapan-anggapan yang salah lainnya tentang bulan Muharram adalah kepercayaan bahwa bulan Muharram adalah bulan yang tidak membawa keberuntungan, karena Husain terbunuh pada bulan itu. Akibat adanya anggapan yang salah ini, banyak umat Islam yang tidak melaksanakan pernikahan pada bulan Muharram dan melakukan upacara khusus sebagai  tanda ikut berduka atas tewasnya Husain dalam peperangan di Karbala, apalagi disertai dengan ritual merobek-robek baju atau memukuli dada sendiri. Nabi Muhammad sangat melarang umatnya melakukan upacara duka karena meninggalnya seseorang dengan cara seperti itu, karena tindakan itu adalah warisan orang-orang pada zaman jahiliyah. Rasulullah bersabda, “Bukanlah termasuk umatku yang memukuli dadanya, merobek bajunya dan menangis seperti orang-orang pada zaman jahiliyah.”
Hari Bersejarah Pada Bulan Muharram
Banyak sekali Peristiwa Bersejarah pada bulan Muharram, antara lain pada tanggal 10 Muharram Hari Asyura / Syahidnya Imam Husain pada Tahun 61H, pembantaian seluruh keluarga dan pengikut rombongan oleh pasukan Yazid;  Nabi Adam bertaubat kepada Allah; Nabi Idris diangkat oleh Allah ke langit; Nabi Nuh diselamatkan Allah keluar dr perahunya sesudah bumi ditenggelamkan selama 6 bulan; Nabi Ibrahim diselamatkan Allah dari pembakaran Raja Namrud;  Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa; Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara; Penglihatan Nabi Yaakob yang kabur dipulihkkan Allah; Nabi Ayub dipulihkan Allah dari penyakit kulit yang dideritainya; Nabi Yunus selamat keluar setelah berada di dalam perut ikan paus selama 40 hari 40 malam; Laut Merah terbelah dua untuk menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya dari tentara Firaun; Kesalahan Nabi Daud diampuni Allah;  Nabi Sulaiman dikurniakan Allah kerajaan yang besar; Hari pertama Allah menciptakan alam; Hari Pertama Allah menurunkan rahmat; Hari pertama Allah menurunkan hujan; Allah menjadikan ‘Arasy; Allah menjadikan Luh Mahfuz; Allah menjadikan alam; Allah menjadikan Malaikat Jibril dan Nabi Isa diangkat ke langit. Pada tanggal 16 Muharram terjadi perubahaan Qiblat, dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram/Makkah.
Demikianlah artikel mengenai Bulan Muharram, semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua.
Selanjutnya ...

Kamis, 17 September 2015

Direktorat Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama pada tahun 2015 ini akan menyelenggarakan kegiatan Visiting Guru PAI tingkat SD dan SMP yang kreatif, energik, inovatif, dan inspiratif. Dengan adanya kegiatan visiting guru ini, diharapkan terutama para Guru PAI dapat ikut berpartisipasi sehingga dapat menularkan keterampilan, pengalaman dan ilmunya untuk kemajuan guru PAI di wilayah sasaran, baik di lingkungan sekolah, masyarakat maupun komunitas pengembang dan peningkatan mutu pendidikan agama Islam pada sekolah.
Kegiatan Visiting Guru PAI tingkat SD dan SMP ini dirancang sebagai salah satu bentuk dalam upaya menghadapi  tantangan, namun juga sekaligus apresiasi dan peluang bagi para guru PAI untuk membantu Kementerian Agama dalam peningkatan mutu pembinaan dan peningkatan mutu PAI di sekolah. Namun harus diakui bahwa masih terdapat sejumlah problema dalam pembinaan pendidikan agama Islam di sekolah. Problema tersebut muncul, karena dipengaruhi banyak faktor, baik itu faktor input, proses, maupun output atau outcomes.  Karena  itu merupakan  langkah  cerdas,  jika  problema  tersebut, ditangani  bersama,  dibenahi  secara  berkesinambungan, serta  melibatkan  para guru PAI yang kreatif dan inspiratif.
Sebagai salah satu ikhtiar, maka progam Visiting Guru PAI tingkat SD dan SMP yang bertujuan membantu percepatan pemerataan kompetensi guru PAI ini  diharapkan dapat menjembatani kualitas guru PAI yang tersebar di berbagai penjuru wilayah di Indonesia, terutama di wilayah 3 T (terluar, tertinggal dan terdalam). Melalui kegitan ini juga, diharapkan terjadi sharing (berbagi) pengalaman antara guru PAI yang kreatif, inovatif dan inspiratif dengan guru PAI sasaran atau pihak-pihak lain yang perlu mendapat pencerahan dalam pengembangan mutu PAI.
Direktorat Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI akan menyelenggarakan kegiatan visiting  guru PAl SMP di 8 (delapan) provinsi pada 10 (sepuluh) kabupaten/kota di wilayah terluar, terpencil, terdepan (3T). Kegiatan tersebut bertujuan untuk membantu percepatan  pemerataan  peningkatan  kompetensi  GPAI dalam  rangka Implementasi Kurikulum PAl 2013.
Sehubungandengan hal tersebut jika ada GPAISMP yang berminat kami harapkan agar Saudara mengajukan nama calon peserta visiting Guru PAl SMPdengan persyaratan sebagaiberikut :
Guru PAl SMP(PNS);
Mendapat persetujuan dari Kepala Sekolah/ Kepala Kemenag Kabupaten/Kota/ Kepala Dinas/ lnstansiTerkait;
Memiliki pengalaman mengajar minimal 5 (lima) tahun (melampirkan photocopy SK CPNS dilegalisir);
Sehat jasmani dan rohani;
Tidak dalam keadaan mengandung/ hamil (dibuktikan dengan surat keterangan dokter);
Memiliki kualifikasi akademik minimal S-1 PAl, diutamakan yang memiliki ijazah S2 yang relevan;
Memiliki pengalaman diklat kependidikan (dibuktikan dengan photocopy sertifikat yang dilegalisir);
Memiliki sertifikat ToT Implementasi Kurikulum 2013 PAl dan Budi Pekerti;
Menguasai media pembelajaran berbasis ICTdi bidang PAl;
Memiliki kemampuan penulisan karya tulis ilmiah/ PTK(dibuktikan dengan karya tulis ilmiah/ laporan PTK);
Menguasai model-model pembelajaran PAl;
Berusia maksimal 50 tahun;
Diutamakan guru PAl SMPyang sudah pernah menjadi Instruktur Nasional(IN) Implementasi Kurikulum 2013 dan atau GPAI SMP yang berprestasi tingkat  nasional/ provinsi/ kabupaten/ kota (dibuktikan dengan photo copy setifikat yang dilegalisir);
Mengisi form pendaftaran (lampiran 1);
Bersediaditugaskan di daerah/wilayah sasaranyang ditetapkan;
Dokumen lain yang harus dilengkapi adalah:
Biodata (lampiran 2);
Foto copy sertifikat pelatihan yang relevan;
Surat pengantar dari Kantor KementerianAgama/DinasPendidikanKabupaten/Kota;
Surat persetujuan dari Kepala Sekolah (lampiran 3);
Surat persetujuan dari Kepala Dinas Pendidikan bagi Guru PAl yang diangkat oleh Pemda/Dinas Pendidikan (lampiran 4);
Surat pernyataan kesediaanuntuk ditempatkan pada wilayah sasaranyang ditunjuk (lampiran 5).
Berkas dokumen disusun sesuaidengan urutan dan diberi kode di pojok kanan atas (lampiran 6).
Berkasdokumen dikirim kepada panitia dan dijilid dengans ampul berwarna biru.
Usulan dan dokumen calon peserta visiting akan diseleksi oleh tim penilai Direktorat Pendidikan Agama Islam;
Catatan :
Bagi Guru PAI SMP yang berminat silahkan menghubungi Seksi Pendidikan Islam pada Kantor Kemneterian Agama Kabupaten/Kota Setempat untuk selanjutnya diusulkan sebagai calon peserta visiting GPAI ke Direktur Jenderal Pendidikan Islam Cq. Direktur PendidikanAgama Islam Up.Kepala Subdit PAl SMP
Usulan calon peserta visiting GPAI diterima oleh Dirjen Pendis selambat-Iambatnya pada tanggal18 September 2015.
Selanjutnya disampaikan bahwa penetapan peserta visiting ditentukan berdasarkan hasil penilaian/seleksi oleh tim Direktorat PendidikanAgama Islam Ditjen Pendidikan Islam.
Seluruh Peserta berhak Memperoleh biaya akomodasi dan konsumsi, uang harian dan transportasi dari daerah tempat asal ke Jakarta PP pada waktu pembekalan dan Memperoleh biaya akomodasi dan konsumsi, uang harian dan transportasi dari Jakarta ke tempat tujuan PP serta transportasi lokal selama pelaksanaan visiting guru serta Memperoleh sertifikat penghargaan
Pelaksanaan kegiatan visiting selama 10 hari pada bulan oktober 2015 yang terbagi atas 3 tahap yakni pembekalan/workshop, pelaksanaan visiting GPAI dan Evaluasi penyelenggaraan
Download Lampiran Administrasi Calon Peserta Visiting GPAI Tahun 2015, KLIK DISINI

 
Selanjutnya ...

Direktur Pendidikan Madrasah: Menyusun Silabus dan RPP adalah Ibadah

Foto
Silabus dan RPP merupakan bagian penting dalam proses belajar mengajar di madrasah. Sebagai ruh atau jantung dalam kurikulum, silabus dan RPP harus dipersiapkan secara matang dan detail. Oleh sebab itu, Sub Direktorat Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat Pendidikan Madrasah menggelar kegiatan Finalisasi Penyusunan Silabus Mapel MI, MTs, MA dan Finalisasi Penyusunan RPPMapel MI, MTs dan MA pada 16-18 September 2015 di Semarang Jawa Tengah.
Dalam kegiatan ini, sejumlah guru dan kepala madrasah dilibatkan. Serta sejumlah dosen dan pengamat pendidikan. Direktur Pendidikan Madrasah, Prof. Dr. Phil. M. Nur Kholis Setiawan,MA. pun ikut menghadiri, membuka dan memberikan arahan pada kegiatan ini.
Dalam arahannya, Direktur Pendidikan Madrasah mengatakan bahwa kita sudah kokoh mengambil posisi tegas untuk melaksanakan kurikulum 2013. Dengan pertimbangan bahwa kita sudah berusaha keras dalan prosesnya, yaitu mulai penyusunan buku, silabus, RPP, dan training guru.
"Hal ini sudah menghabiskan energi yg cukup besar. Sekalipun kebijakan kurikulum 2013 sudah di-cancelled oleh Kemendikbud, namun Kemenag dengan tekat untuk kepentingan yang lebih startegis ke depan tetap melaksanakan," ujar M. Nur Kholis Setiawan.
"Langkah yang diambil ini berdasarkan keyakinan, bahwa kurikulum ini akan memberikan dampak yang baik kepada pesera didik. dengan asumsi kurikulum ini berisi pelajaran yang tidak akan memanjakan anak didik, sehingga learning process akan berjalan maksimal dan sebagaimana mestinya," tambahnya meyakinkan.
Kegiatan ini sangat penting karena menjadi moment yang berguna untuk saling belajar antar para ahli pendidikan sesuai dengan amanat untuk disempurnakan.
Begitu pentingnya kegiatan ini, maka tidak mungkin kegiatan finalisasi penyusunan silabus danRPP akan sia-sia di mata manusia dan Tuhan. Untuk mendukung statemen itu, Direktur Pendidikan Madrasah mengutip perkataan Muaz bin Jabbal, "Belajarlah, sesungguhnya belajarnya seseorang terhadap pengetahuan, baginya ada kebajikan, dan mencari ilmu itu ibadah, dan memperdalam ilmu tersebut merupakan tasbih, dan membahas lebih lanjut adalah jihad, serta sesungguhnya mengajarkan kepada orang yang tidak mengetahui adalah sodaqoh, dan mencurahkan seluruh perhatian kepada ilmu (suatu disiplin) adalah pendekatan diri kepada Allah."
"Yang bisa dipetik dari sahabat Muaz buat kita adalah bahwa ibadah itu bukan hanya puasa, tahajud tiap malam, wiridan sepanjang waktu. Karena ibadah itu ada dua jenis, yakni Ibadah mahdhoh dan ibadah ghoiru mahdhoh. Kalau kita yakin kalau kegiatan adalah ibadah maka tidak ada alasan untuk menyia-nyiakan waktu workshop, kalau kita yakin penyusunan RPP dan silabus MI, MTs, MA ini sebagai bentuk ibadah yang masuk dalam kategori ghoiru mahdhoh maka kegiatan ini akan menjadikan jalan menuju kema`rifatan Allah," jelasnya.
Dengan paradigma berpikir seperti ini, insya Allah, produk madrasah bisa menjadi ilmuwan yang tetap taat ibadah, bukan hanya menonjolkan simbol keIslaman, tetapi lebih mengedepankan substansi ajaran dan diimplementasikan dalam beragam metode.
Selanjutnya ...

Mecegah & Mengobati Stress, Rasa Benci, Galau. Bersabar, Ikhlas & Tawakkal ( tegar) ketika mendapat ujian.




 Assalamualaikum Wr. Wb.
Untuk menjadi orang yg penyabar, menghilangkan rasa benci, ikhlas & tawakkal ( tegar) ketika mendapat ujian, tidaklah mudah. Perlu usaha untuk mendapatkan kesabaran, ketegaran & keikhlasan itu. Caranya, dengan banyak-banyak melakukan amalan-amalan sunnah seperti, berzikir ( menyebut kalimat-kalimat Allah berulang-ulang), baca Quran & sholat malam. Karena amalan2 ini jika kita lakukan secara rutin, maka akan membentuk iman dan sangat mempengaruhi pembentukan kekuatan hati  terhadap ujian. Semakin banyak amalan sunnah yg dilakukan, maka hati akan  semakin sabar & tegar. Sebaliknya semakin sedikit amalan sunnahnya, maka tentunya sedikit pula kesabaran & ketegaran yg didapat. Bagaimana jika tidak pernah melakukan amalan-amalan sunnah Rosulullah saw ?... Tentunya habislah kesabaran ketika mendapatkan ujian. Habisnya kesabaran adalah naiknya emosi yang menyebabkan timbulnya sifat-sifat syetan (berbagai penyakit hati) seperti, stress, putus asa, benci dan dendam, buruk sangka, patah semangat yang menyebabkan terganggunya aktifitas. Bagi orang bisnis atau orang berkarir, perasaan ini tentu dapat merugikan aktifitas pribadinya. Bagaimana dengan orang-orang non muslim yang tidak pernah melakukan sholat dan amalan-amalan sunnah Rosulullah saw, tapi mereka juga ada yang penyabar ?........Jawabnya, Merekapun mempunyai cara yang berbeda dengan ummat Islam untuk mendapatkan kesabaran dan ketenangan berdasarkan kepercayaan dan keyakinan mereka sendiri. Setiap mahluk Allah yang ingin berusaha untuk mencari sesuatu kebaikan, sekalipun mereka kafir, maka Allah pasti akan berikan jalan keluar baginya. Namun segala kesabaran yang mereka peroleh itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan kesabaran yang kita peroleh melalui amalan-amalan sunnah Rosulullah saw. Beliaulah contoh manusia yang paling sabar di dunia sepanjang zaman. Dan kita sebagai ummat nabi Muhammad saw tentunya haram hukumnya mengikuti cara- cara ritual mereka.

                                           أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

"Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah (zikrullah) hati menjadi tenang".Q-S Ar-Ra'd ayat 28. 

Kekuatan ketegaran hati itu hanya bertahan selama kita melakukan amalan-amalan sunnahnya. Jika kita meninggalkannya , maka kekuatan dan ketegaran hati itu akan memudar perlahan- lahan. Menyebabkan mudah stress, emosi dan terserang penyakit hati (syetan di dalam hati) lainnya.

Cara termudah untuk dapat jadi orang yang penyabar adalah, tingkatkanlah amalan-amalan sunnah Rosulullah secara bertahap sedikit demi sedikit tetapi rutin. Contoh: Jika anda biasanya selesai sholat fardhu tidak pernah berzikir, cobalah mulai berzikir secara rutin. Kemudian jika sudah terbiasa lalu amalannya ditingkatkan dengan cara menambahkan lagi waktu berzikirnya. Umpama, yang sebelumnya biasanya lima menit kemudian ditambakan lagi menjadi sepuluh menit, atau tambahkanlah amalan sunnah lainnya  seperti sholat malam, baca Quran dan lain-lain. Bagi yang sholatnya sering tinggal, biasakanlah agar jangan sampai meninggalkannya lagi. Anggaplah sholat itu suatu kebutuhan hidup. Mengerjakan amalan-amalan sunnah secara rutin, walau amalannya sedikit, itu lebih baik dan terasa pengaruh perubahannya di hati daripada amalannya banyak tetapi tidak rutin.

Wassalam. Hati yang penyabar adalah hati yang mudah memaafkan. 
Selanjutnya ...
Designed By Published.. Blogger Templates